14 Apr 2012

Anda bukan Saya, maka Saya pun bukan Anda

Sebut saja peristiwa.
Tanpa harus memberi penjelasan tentang isi peristiwa tersebut. Anda pasti paham dan mengenal karakter Saya, bahwa hari itu Saya kecewa dan enggan untuk sependapat dengan Anda.
Anda bilang, ini yang terbaik. Dan memang selalu seperti itu Anda mengatakan kepada Saya. Namun apakah Anda pernah berpikir mengenai posisi Saya? Apakah Anda benar-benar memahami pemikiran Saya? Dan apakah Anda mempunyai banyak alasan untuk mengatakan bahwa ini adalah yang terbaik-untuk Saya?
Kenyataannya, Anda tidak pernah peduli tentang apakah Saya menyukainya, apakah Saya menginginkannya, atau apakah Saya tidak keberatan dengan setiap perubahan yang Anda lakukan.
Anda memang baik, dan pandai mengerjakan sesuatu. Namun Anda tidak pernah mencoba melihat dari dua sisi yang berbeda. Anda selalu berdiri di posisi Anda tanpa memikirkan posisi yang berada di hadapan Anda.
Saya menyadari bahwa Saya memang wanita transparan, yang hanya hinggap dalam kehidupan Anda dimalam hari. Anda tak pernah merasakan keberadaan Saya. Saat Saya datang atau pun pergi, itu bukanlah perubahadan berarti dalam hari Anda.
Maka Saya memilih diam. Tak ingin membahas semuanya. Maafkan Saya jika ini terkesan menyesakkan untuk Anda. Tapi percayalah, bahwa ini juga tak mudah untuk Saya hadapi. Tolong biarkan keadaan ini yang membantu kita menjawab ketegangan di antara kita. Sekali lagi, maafkan Saya.