Zona Waktu Ideal bagi Indonesia
TEMPO.CO, Jakarta - Satu zona waktu untuk Indonesia dinilai tidak efektif. Tapi tiga zona juga tak menyulitkan penduduk Kalimantan. Deputi Sains, Pengkajian, dan Informasi Kedirgantaraan Lembaga Penerbangan Antariksa (Lapan) Thomas Djamaluddin menganggap dua zona sebagai pembagian waktu ideal bagi Indonesia. "Dua zona ideal karena dibagi berdasarkan lautan," ujar dia ketika dihubungi Senin, 12 Maret 2012.Menurut Thomas, selama ini tiga zona memang menyulitkan penduduk Kalimantan. Bagi yang tinggal di Kalimantan Barat dan ingin ke Kalimantan Timur, mereka harus mengatur waktunya satu jam. "Padahal, mereka satu dataran," ujar dia. Hal ini membuat kinerja tidak efektif.
Tapi bila satu setengah zona waktu disatukan, seluruh Kalimantan dan kawasan Waktu Indonesia Barat mengalami waktu dengan zona GMT ditambah tujuh jam. Selebihnya menjadi Waktu Indonesia Tengah dan Timur, yaitu GMT ditambah delapan jam. "Keragaman zona waktu disederhanakan," kata Thomas.
Dengan demikian, jam kerja bisa dimulai pukul 08.00. Alasannya, matahari sudah terbit di kawasan barat, tengah, dan timur. Ketika siang, waktu tambahan istirahat dengan salat Zuhur tidak perlu berubah, baik untuk penduduk yang tinggal di barat, tengah, maupun timur.
Pemerintah berencana menyatukan zona waktu dari semula tiga menjadi satu. Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa, penyatuan ini akan menghemat keuangan negara dan secara ekonomi mendatangkan keuntungan. "Ada penelitian yang menyatakan penyatuan zona waktu menjadikan pengaturan lebih mudah sehingga bisa memangkas biaya hingga triliunan rupiah," kata Hatta kemarin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar