beberapa orang yang (coba) saya ceritakan tentang kesedihan hati saya karena harus kehilangan kucing "peliharaan" yang sudah ada bersama saya selama -kurang lebih 10 tahun- selalu menjadikan cerita saya ini sebagai lelucon.
bahwa kucing hanyalah hewan, yang seharusnya merasa beruntung jika mereka mati.
bahwa 'kucing mati' adalah hal paling biasa yang terjadi di dunia ini.
bahwa kucing bukanlah pacar saya atau keluarga saya yang harus saya tangisi.
lain ladang, lain ilalang. lain kepala, lain pemikiran.
bahwa bagi saya kucing (yang biasa saya panggil ucing) memiliki arti lebih dari pacar-pacar saya, memiliki posisi seperti keluarga di dalam hati saya, walaupun tidak bisa disejajarkan dengan posisi keluarga inti saya (sebab ayah, ibu, dan kakak-kakak saya tetap menempati posisi terpenting dalam hidup saya).
dia, yang tak pernah bisa menjadi pendengar sekaligus pencerita yang baik, nyatanya selalu menjadi tempat keluh kesah saya dan menjadi teman bagi saya untuk bersantai dikala petang. dengan segala keterbatasannya, nyatanya dia yang tak pernah pergi menjauh dari kehidupan saya.
lalu saya mulai berpikir: haruskah tercipta paham animalisme untuk menghargai setiap binatang, untuk membinatangkan binatang, dan untuk memahami sudut pandang binatang?
karena 'mereka' -sekalipun tak sesempurna manusia- tetapi mereka tetaplah makhluk yang peka dan setia dan tak pernah berpura-pura.
maka tak perlu menganggap semuanya menjadi hiperbola. karena saya juga tidak pernah berpura-pura untuk mendapatkan empati anda. pun saya tidak berharap anda akan ikut larut bersama saya. kepedihan saya adalah untuk saya.
for all people has me tell you, except Delita, Destia, Rizka, Taufik, Dedi, Afri
6 Jun 2012
Rest in Peace: Pusi, Ucing, Emak
Jika reinkarnasi memang ada, Saya berharap di kehidupan yang lain, kamu bisa mendapat tuan yang lebih baik; yang lebih memerhatikan kamu, yang lebih peduli ketika kamu kehujanan, atau yang lebih memahami arti suaramu.
dan jika saat ini kamu masih bisa melihat saya, tolong dengarkan permintaan maaf saya.
Maaf karena tak selalu ada disaat kamu ingin bercengkrama.
Maaf karena pernah marah kepadamu.Maaf karena pernah meninggalkanmu disaat (mungkin) kamu ingin bermain bersama saya.
Maaf juga karena keegoisan saya, saya tak sempat melihat saat-saat terakhirmu.
Satu yang ingin terucap: semoga tenang di sana, di sisi Penciptamu.
MyLittlePet. June 05th, 2012
dan jika saat ini kamu masih bisa melihat saya, tolong dengarkan permintaan maaf saya.
Maaf karena tak selalu ada disaat kamu ingin bercengkrama.
Maaf karena pernah marah kepadamu.Maaf karena pernah meninggalkanmu disaat (mungkin) kamu ingin bermain bersama saya.
Maaf juga karena keegoisan saya, saya tak sempat melihat saat-saat terakhirmu.
Satu yang ingin terucap: semoga tenang di sana, di sisi Penciptamu.
MyLittlePet. June 05th, 2012
4 Jun 2012
Gara.gara twitter (lagi)
aku bisa memaki.maki diriku sendiri jika balasan mentionku untuk mention yang lebih dulu datang darimu, tak juga kau balas.....
......menjadi jelas dalam pandanganku tipe wanita yang ada di sudut hatimu: baik, tapi membosankan!!!
aku adalah wanita hebat jika timeline-ku berhasil memaksa jarimu me-retweet.
aku (masih) menjadi pencemburu, sekali pun aku tahu bahwa kau bukan lagi milikku...
....dan aku (juga) (masih) berharap puisi.puisimu tercipta untuk namaku & timeline indahmu tertuju padaku....
kejenuhan adalah...
sepagi ini saya sudah membayangkan kapan saya bisa pulang?
sambil tak percaya bahwa saya bisa selemah ini, saya terus bersugesti pada diri sendiri bahwa
berada di tempat ini dan tidak melakukan apa pun adalah suatu kesalahan.
kemudian saya berpikir: bukankah saya sendiri yang menghendaki untuk memilih tempat ini sebagai
tempat bekerja?
saya merasa tak mengenal diri saya.
bulan lalu saya dapati keadaan saya yang selalu mampu bertahan dan menciptakan banyak alasan untuk
mengusir kejenuhan sejauh mereka bisa menjauh.
dan kini,
hanya terdengar bunyi keyboard yang digunakan untuk mengirim email, laporan keuangan, dan sebagainya, yang terdengar agak membosankan. hanya terdengar deringan telepon. itu pun bukan untuk saya. dan hanya perbincangan dalam bahasa asing yang sepenuhnya tidak dapat saya mengerti.
katakan, adakah cara lain untuk menghadapi ini?
adakah hal lain yang dapat saya lakukan selain menghitung detik jam yang saya rasa sudah tak bersahabat lagi?
OCB, 09.08.11
sambil tak percaya bahwa saya bisa selemah ini, saya terus bersugesti pada diri sendiri bahwa
berada di tempat ini dan tidak melakukan apa pun adalah suatu kesalahan.
kemudian saya berpikir: bukankah saya sendiri yang menghendaki untuk memilih tempat ini sebagai
tempat bekerja?
saya merasa tak mengenal diri saya.
bulan lalu saya dapati keadaan saya yang selalu mampu bertahan dan menciptakan banyak alasan untuk
mengusir kejenuhan sejauh mereka bisa menjauh.
dan kini,
hanya terdengar bunyi keyboard yang digunakan untuk mengirim email, laporan keuangan, dan sebagainya, yang terdengar agak membosankan. hanya terdengar deringan telepon. itu pun bukan untuk saya. dan hanya perbincangan dalam bahasa asing yang sepenuhnya tidak dapat saya mengerti.
katakan, adakah cara lain untuk menghadapi ini?
adakah hal lain yang dapat saya lakukan selain menghitung detik jam yang saya rasa sudah tak bersahabat lagi?
OCB, 09.08.11
#selfnote
Esok tak kan pernah tercipta kesempatan yang sama,
tak seperti bunga sakura yang selalu gugur dan kembali tumbuh pada musimnya.
kesempatan adalah kesempatan, tak pernah ada yang kedua, ketiga, atau keempat.
kesempatan menghampirimu karena kau mampu, kesempatan menyapamu karena "dia" mau.
ketika kesempatan itu datang, mendekat, dan menyapamu, maka cobalah seperti kau mencobai kamera barumu; tak pernah bosan mencari celah untuk hasil terbaikmu.
.....KelapaGading, 04.06.12.....
tak seperti bunga sakura yang selalu gugur dan kembali tumbuh pada musimnya.
kesempatan adalah kesempatan, tak pernah ada yang kedua, ketiga, atau keempat.
kesempatan menghampirimu karena kau mampu, kesempatan menyapamu karena "dia" mau.
ketika kesempatan itu datang, mendekat, dan menyapamu, maka cobalah seperti kau mencobai kamera barumu; tak pernah bosan mencari celah untuk hasil terbaikmu.
.....KelapaGading, 04.06.12.....
BaliBagus
Bali Bagus.
Bali Benar-benar Bagus.
Tertinggal kenangan di Bali-kenangan yang hampir sempurna tak bercelah-.
Tak perlu banyak kata untuk menggambarkan Bali,
cukup kau bayangkan birunya langit yang sebanding dengan kebiruan laut,
bayangkan pula ombak yang mulai berkejaran; seperti anak kecil yang berlomba mencari permen berlapis coklat-gaduh dan riuh namun bersamaan dengan tawa.
Bayangkanlah matahari yang selalu terlihat angkuh di kotamu, namun begitu ramah dan hangat di kota ini,
seperti kota yang tercipta karena kegembiraan Dewata.
Kali berikutnya akan kubawa harapan yang lebih apik, agar kenangan yang tersimpan pun melebihi keindahan pelangi di kala hujan di batas senja.
_balibagus: mengawali 2012_
Langganan:
Postingan (Atom)