aku masih senang mengingatmu,
menyebut-nyebut namamu dalam hatiku
sambil berimaji suaramu di telingaku.
aku telah terbiasa mendengarmu berceloteh semaumu. dan
melihat keras kepalamu menguasai harimu hingga setiap orang mengernyitkan dahinya
hanya untuk menekan ketidaknyamanan mereka.
tapi aku menyukainya,
sangat menyukainya.
huh, ini candu namanya, dan tidak wajar.
lucu, dalam malamku aku selalu yakin kau akan mengirimkan pesan pendek untukku,
tanpa kusadari bahwa kita tak pernah bertukar nomor telepon.
lantas kusadari: apa yang bisa kuharap lagi darimu?
sedang nomor telepon saja kau enggan berbagi. aku memilih untuk hilang ingatan
saat pikiran itu mulai mencengkram jantungku.
lelaki, aku ingin membisikkanmu satu hal. bahwa aku mulai jatuh cinta,
entah sejak kapan. aku jatuh cinta pada kelakarmu. aku menyukai jenakamu.
aku menyenangi kejahilanmu. aku merindu pada keras kepalamu.
aku mengagumi sikap semaumu.
dan dalam siang aku bermimpi memilikimu, hingga pekat malam berkuasa,
lalu menelan mimpi-mimpiku tanpa sisa.
21.11.10
Tidak ada komentar:
Posting Komentar