11 Des 2012

Re-Post 2

Saturday, September 11, 2010     si perindu


Rinduku terjebak hujan di halaman depan rumahmu, gemetar menahan angin yang kian menusuk. Dan bulan mulai tertawa melihat kebodohan si perindu
Mungkinkah kau akan mengundang rinduku masuk rumahmu,
Walau sebentar?


Monday, September 20, 2010     ini, hatiku

Aku mengingat kau dan dia seperti urutan alfabet yang tak pernah tertukar,
Hatiku menyimpan namamu dan namanya seperti cetakan yang tak mungkin terhapus,
Mataku menatap kau dan dia seperti burung yang tak pernah bosan menata sarangnya.
Kau dan dia adalah sama,
Menjadi hujan dan pelangi di setiap kemarauku
Tapi aku mencintainya tak pernah melebihi seperti aku mencintaimu


Sunday, November 21, 2010       tiga paragraf untukmu

Aku masih senang mengingatmu, menyebut-nyebut namamu dalam hatiku sambil berimaji suaramu di telingaku. Aku telah terbiasa mendengarmu berceloteh semaumu. Dan melihat keras kepalamu menguasai harimu hingga setiap orang mengernyitkan dahinya hanya untuk menekan ketidaknyamanan mereka. Tapi aku menyukainya, sangat menyukainya. Huh, ini candu namanya, dan tidak wajar.
Lucu, dalam malamku aku selalu yakin kau akan mengirimkan pesan pendek untukku, tanpa kusadari bahwa kita tak pernah bertukar nomor telepon. Lantas kusadari: apa yang bisa kuharap lagi darimu? Sedang nomor telepon saja kau enggan berbagi. Aku memilih untuk hilang ingatan saat pikiran itu mulai mencengkram jantungku. 
Lelaki, aku ingin membisikkanmu satu hal. Bahwa aku mulai jatuh cinta, entah sejak kapan. Aku jatuh cinta pada kelakarmu. Aku menyukai jenakamu. Aku menyenangi kejahilanmu. Aku merindu pada keras kepalamu. Aku mengagumi sikap semaumu. Dan dalam siang aku bermimpi memilikimu, hingga pekat malam berkuasa, lalu menelan mimpi-mimpiku tanpa sisa.


Friday, December 31, 2010      rabu


Kemudian aku berpikir; ini tak kan memperbaiki hubungan kita. Sengaja membentang jarak untuk sekedar menyadari bagian hati yang akan kau beri padaku. Telepon, pesan singkat, atau situs jejaring sosial seolah tak bernyawa. Mereka tak mampu lagi menyampaikan rinduku, rindu kita, seperti yang dulu biasa kita lakukan mengikuti dentingan lonceng gereja kala senja. Aku tersiksa pada rasa ini. Seperti merpati yang tak bisa lagi terbang karena kehilangan satu sisi sayapnya, dan terluka.
Kini kau dan aku berada pada bujur yang berbeda: mengalami pergantian musim panas yang berbeda, dan bernafas untuk euforia kerinduan yang berbeda pula. Aku mulai menantikan waktu. Ketika kita bersenda dibatas malam sambil mengintip langit yang tampak sepi. Matamu mulai sayu tapi katamu kau tak ingin pulang. Lantas kita mulai bermimpi tentang masa depan (meski kadang kita tak pernah memaknai masa depan itu sendiri), dan kau bilang: "jangan mempertanyakan apapun biar semua ada dengan sederhana". 
Dalam hatiku hanya ada kau dan rabu dan hujan, sebab hanya rabu dan hujan yang mampu menahanmu lebih lama. Hmm, dapatkah setiap hari adalah rabu? Dan setiap malam adalah hujan?

_rawamangun, 19 okt


Saturday, April 23, 2011       bicara saja


Pagi ini kita samasama ingkar janji, seperti matahari yang selalu bohong dikala mendung. Aku bilang "maaf" tapi kau diam. Padahal kita samasama terlupa..
Ribuan asap kau senyapkan di antara bahuku hingga kau pun mulai terlihat samar.
Seperti sedang kecewa kau tunjukkan dirimu. 

Tapi siang benarbenar tak mau tahu. Dia bilang kita harus tetap tertawa dalam satu kecanduan untuk menyambut petang. Maka tak perlu kau buatbuat lagi emosi yang sejak tadi telah bermuara dan lenyap. Biarkan kejengkelan mencari jalannya sendiri. Cukuplah kau dan aku bicara tentang kopi hangat yg sudah kita sedu sepagi ini. Tentang kertaskertas yg mulai gelisah, menunggu untuk bersapa dengan pena. Atau tentang lirik angin yg selalu riuh sejak malam.


Wednesday, June 22, 2011        caricari

Aku mencarimu di tumpukan wall, di barisan timeline, di pemberitahuan pesan masuk, hingga di antrian recent updates. Tetap tak ada. Dimana kamu, selain di khayalku?

Re-Post

Thursday, August 20, 2009       Hhuufh


Bagiku,
Saat terindah adalah bukan ketika aku tertawa bersamanya atau berbagi kebahagiaan dengannya.
Tapi ketika aku menangis di bahunya
Karena masih dapat bersamanya, melawan perbedaan.


 Saturday, October 24, 2009     ...


aku telah bernyanyi untukmu tp kau tdk juga menari
aku telah menangis d depanmu tp kau tdk juga mengerti
Haruskah aku menangis sambil bernyanyi??


Sunday, November 15, 2009     Note

Utkmu:

Seandainy malam ini ad pertemuan-
d antara kita,
aku hanya ingin berucap:
sayang itu msh ada;
lbh bsr dr semula, lbh kekal dr yg kau kira

Utkny:
Rasa -yg utkny kini tak lagi ad- membekas d stiap ruang hatiku
Memudarkn kisah; kisah yg terjalin tk sempurna

  Tuesday, May 25, 2010         catatan diawal pagi

Merindukanmu adalah luka
Dan aku tak ingin terluka



Sunday, June 13, 2010       salinan

Ada hati yang tak mungkin kusinggahi
Aku hanya bisa memandangi dari sisi yang tak seharusnya, 
dan merindu tanpa mengungkapkan, lalu melupakan


17 Sep 2012

pelangi

Pelangi,
tolong sampaikan padanya,
aku rindu caranya berusaha,
aku menantikan kembali puisi-puisi yang pernah ia buat;
dalam namaku
aku ingin dia, serta caranya
ketika ku tak sampai pada mimpiku,
dia semburatkan kebahagiaan yang lain,
hingga aku tak pernah terjerembab.
Tuhan,
aku ingin dia; seperti pagi yang selalu rindu matahari


KelapaGading, 17.09.12

21 Agu 2012

bingung, gara.gara dia:
harus mendekat atau menjauh;
harus bertahan atau pergi;
harus mengikuti atau berlari berlawanan;
harus memaksakan atau menyerah;
harus menemani atau melupakan;
harus berpikir atau cukup merasakan;
harus mengejar atau membiarkan;
harus mencintai atau mengenang;
harus berkata atau memendam;
harus berlaku apa??
harus menjadi siapa dan bagaimana??


kelapagading, 21.08.12

6 Agu 2012

06.08.12

aku mulai memarahi diriku sendiri yang sampai sekarang masih berharap kau ada di sini.
Dalam malamku, dalam setiap doaku, masih kusebut namamu sebagai pengisi hatiku.
jenuh dan kumulai terjerembab.
kemudian terjatuh dalam setiap kenangan yang masih membayang di bawah sadarku.
kau bukan kau yang dulu -meski masih kau kirimkan pesan singkatmu disetiap pagiku- namun semua seolah tak bertuan.
aku tak mengenalimu (lagi), aku tak bisa memandangi hatimu seperti yang dulu kau suguhkan padaku.
pun ketika kuberlari, kau tetap diam. dan ketika kulelah, kau tak juga menghampiri.


Kelapa Gading, 06.08.12 0509pm

6 Jun 2012

"tak habis pikir"

beberapa orang yang (coba) saya ceritakan tentang kesedihan hati saya karena harus kehilangan kucing "peliharaan" yang sudah ada bersama saya selama -kurang lebih 10 tahun- selalu menjadikan cerita saya ini sebagai lelucon.
bahwa kucing hanyalah hewan, yang seharusnya merasa beruntung jika mereka mati.
bahwa 'kucing mati' adalah hal paling biasa yang terjadi di dunia ini.
bahwa kucing bukanlah pacar saya atau keluarga saya yang harus saya tangisi.

lain ladang, lain ilalang. lain kepala, lain pemikiran.

bahwa bagi saya kucing (yang biasa saya panggil ucing) memiliki arti lebih dari pacar-pacar saya, memiliki posisi seperti keluarga di dalam hati saya, walaupun tidak bisa disejajarkan dengan posisi keluarga inti saya (sebab ayah, ibu, dan kakak-kakak saya tetap menempati posisi terpenting dalam hidup saya).
dia, yang tak pernah bisa menjadi pendengar sekaligus pencerita yang baik, nyatanya selalu menjadi tempat keluh kesah saya dan menjadi teman bagi saya untuk bersantai dikala petang. dengan segala keterbatasannya, nyatanya dia yang tak pernah pergi menjauh dari kehidupan saya.
lalu saya mulai berpikir: haruskah tercipta paham animalisme untuk menghargai setiap binatang, untuk membinatangkan binatang, dan untuk memahami sudut pandang binatang?
karena 'mereka' -sekalipun tak sesempurna manusia- tetapi mereka tetaplah makhluk yang peka dan setia dan tak pernah berpura-pura.

maka tak perlu menganggap semuanya menjadi hiperbola. karena saya juga tidak pernah berpura-pura untuk mendapatkan empati anda. pun saya tidak berharap anda akan ikut larut bersama saya. kepedihan saya adalah untuk saya.

for all people has me tell you, except Delita, Destia, Rizka, Taufik, Dedi, Afri

Rest in Peace: Pusi, Ucing, Emak

Jika reinkarnasi memang ada, Saya berharap di kehidupan yang lain, kamu bisa mendapat tuan yang lebih baik; yang lebih memerhatikan kamu, yang lebih peduli ketika kamu kehujanan, atau yang lebih memahami arti suaramu.

dan jika saat ini kamu masih bisa melihat saya, tolong dengarkan permintaan maaf saya.
Maaf karena tak selalu ada disaat kamu ingin bercengkrama.
Maaf karena pernah marah kepadamu.Maaf karena pernah meninggalkanmu disaat (mungkin) kamu ingin bermain bersama saya.
Maaf juga karena keegoisan saya, saya tak sempat melihat saat-saat terakhirmu.

Satu yang ingin terucap: semoga tenang di sana, di sisi Penciptamu.

MyLittlePet. June 05th, 2012

4 Jun 2012

!!

AKU TIDAK MENCINTAIMU

Gara.gara twitter (lagi)

aku bisa memaki.maki diriku sendiri jika balasan mentionku untuk mention yang lebih dulu datang darimu, tak juga kau balas.....


......menjadi jelas dalam pandanganku tipe wanita yang ada di sudut hatimu: baik, tapi membosankan!!!

aku adalah wanita hebat jika timeline-ku berhasil memaksa jarimu me-retweet.

aku (masih) menjadi pencemburu, sekali pun aku tahu bahwa kau bukan lagi milikku...


....dan aku (juga) (masih) berharap puisi.puisimu tercipta untuk namaku & timeline indahmu tertuju padaku....

baiklah, aku tak perlu timeline-mu asal kau dan aku menjadi kita di dunia nyatamu...

kejenuhan adalah...

sepagi ini saya sudah membayangkan kapan saya bisa pulang?
sambil tak percaya bahwa saya bisa selemah ini, saya terus bersugesti pada diri sendiri bahwa
berada di tempat ini dan tidak melakukan apa pun adalah suatu kesalahan.
kemudian saya berpikir: bukankah saya sendiri yang menghendaki untuk memilih tempat ini sebagai
tempat bekerja?
saya merasa tak mengenal diri saya.
bulan lalu saya dapati keadaan saya yang selalu mampu bertahan dan menciptakan banyak alasan untuk
mengusir kejenuhan sejauh mereka bisa menjauh.
dan kini,
hanya terdengar bunyi keyboard yang digunakan untuk mengirim email, laporan keuangan, dan sebagainya, yang terdengar agak membosankan. hanya terdengar deringan telepon. itu pun bukan untuk saya. dan hanya perbincangan dalam bahasa asing yang sepenuhnya tidak dapat saya mengerti.
katakan, adakah cara lain untuk menghadapi ini?
adakah hal lain yang dapat saya lakukan selain menghitung detik jam yang saya rasa sudah tak bersahabat lagi?

OCB, 09.08.11

#selfnote

Esok tak kan pernah tercipta kesempatan yang sama,
tak seperti bunga sakura yang selalu gugur dan kembali tumbuh pada musimnya.
kesempatan adalah kesempatan, tak pernah ada yang kedua, ketiga, atau keempat.
kesempatan menghampirimu karena kau mampu, kesempatan menyapamu karena "dia" mau.
ketika kesempatan itu datang, mendekat, dan menyapamu, maka cobalah seperti kau mencobai kamera barumu; tak pernah bosan mencari celah untuk hasil terbaikmu.


.....KelapaGading, 04.06.12.....

BaliBagus








Bali Bagus.
Bali Benar-benar Bagus.
Tertinggal kenangan di Bali-kenangan yang hampir sempurna tak bercelah-.
Tak perlu banyak kata untuk menggambarkan Bali,
cukup kau bayangkan birunya langit yang sebanding dengan kebiruan laut,
bayangkan pula ombak yang mulai berkejaran; seperti anak kecil yang berlomba mencari permen berlapis coklat-gaduh dan riuh namun bersamaan dengan tawa.
Bayangkanlah matahari yang selalu terlihat angkuh di kotamu, namun begitu ramah dan hangat di kota ini,
seperti kota yang tercipta karena kegembiraan Dewata.
Kali berikutnya akan kubawa harapan yang lebih apik, agar kenangan yang tersimpan pun melebihi keindahan pelangi di kala hujan di batas senja.



_balibagus: mengawali 2012_

15 Mei 2012

23.04.12

kau mulai berlalu
meninggalkan sedetak luka dalam jantungku
ini aku, sayang,
wanita yang dulu pernah kau impikan, wanita yang pernah mengantar kelambu kantukmu ke peraduan
tidakkah kau ingat janji kita pada senja?
ketika kau mendekap sebaris harapan untukku




14 Apr 2012

Anda bukan Saya, maka Saya pun bukan Anda

Sebut saja peristiwa.
Tanpa harus memberi penjelasan tentang isi peristiwa tersebut. Anda pasti paham dan mengenal karakter Saya, bahwa hari itu Saya kecewa dan enggan untuk sependapat dengan Anda.
Anda bilang, ini yang terbaik. Dan memang selalu seperti itu Anda mengatakan kepada Saya. Namun apakah Anda pernah berpikir mengenai posisi Saya? Apakah Anda benar-benar memahami pemikiran Saya? Dan apakah Anda mempunyai banyak alasan untuk mengatakan bahwa ini adalah yang terbaik-untuk Saya?
Kenyataannya, Anda tidak pernah peduli tentang apakah Saya menyukainya, apakah Saya menginginkannya, atau apakah Saya tidak keberatan dengan setiap perubahan yang Anda lakukan.
Anda memang baik, dan pandai mengerjakan sesuatu. Namun Anda tidak pernah mencoba melihat dari dua sisi yang berbeda. Anda selalu berdiri di posisi Anda tanpa memikirkan posisi yang berada di hadapan Anda.
Saya menyadari bahwa Saya memang wanita transparan, yang hanya hinggap dalam kehidupan Anda dimalam hari. Anda tak pernah merasakan keberadaan Saya. Saat Saya datang atau pun pergi, itu bukanlah perubahadan berarti dalam hari Anda.
Maka Saya memilih diam. Tak ingin membahas semuanya. Maafkan Saya jika ini terkesan menyesakkan untuk Anda. Tapi percayalah, bahwa ini juga tak mudah untuk Saya hadapi. Tolong biarkan keadaan ini yang membantu kita menjawab ketegangan di antara kita. Sekali lagi, maafkan Saya.

19 Mar 2012

tulisku untuknya disore ini:
hati-hati dijalan

maaf, aku tak bisa benar-benar mengucapkannya padamu. mungkin lain waktu; esok atau lusa atau minggu depan atau ketika musim hujan kembali datang.

???

sudah tiba di titik ini, dan masih terasa buntu dan sia-sia. menjalani tanpa arah, berlari tanpa tujuan, hingga tak mendapati lagi jalan untuk kembali. kita, kau dan aku, terjebak dalam rasa yang seharusnya biasa saja-jika hari itu tak kita lalui bersama. adakah penyesalan yang bersembunyi di hatimu?
kau bilang, ingin biasa saja, seperti awal kita mengenal. tapi bisakah bunga sakura yang sedang tumbuh, kembali pada tunasnya? atau bisakah burung manyar yang sedang ranum, melupakan kebiasaannya untuk terbang?

17 Mar 2012

Special about Link

http://www.tempo.co/read/news/2012/03/12/061389652/Zona-Waktu-Ideal-bagi-Indonesia

Zona Waktu Ideal bagi Indonesia  

TEMPO.CO, Jakarta - Satu zona waktu untuk Indonesia dinilai tidak efektif. Tapi tiga zona juga tak menyulitkan penduduk Kalimantan. Deputi Sains, Pengkajian, dan Informasi Kedirgantaraan Lembaga Penerbangan Antariksa (Lapan) Thomas Djamaluddin menganggap dua zona sebagai pembagian waktu ideal bagi Indonesia. "Dua zona ideal karena dibagi berdasarkan lautan," ujar dia ketika dihubungi Senin, 12 Maret 2012.

Menurut Thomas, selama ini tiga zona memang menyulitkan penduduk Kalimantan. Bagi yang tinggal di Kalimantan Barat dan ingin ke Kalimantan Timur, mereka harus mengatur waktunya satu jam. "Padahal, mereka satu dataran," ujar dia. Hal ini membuat kinerja tidak efektif.

Tapi bila satu setengah zona waktu disatukan, seluruh Kalimantan dan kawasan Waktu Indonesia Barat mengalami waktu dengan zona GMT ditambah tujuh jam. Selebihnya menjadi Waktu Indonesia Tengah dan Timur, yaitu GMT ditambah delapan jam. "Keragaman zona waktu disederhanakan," kata Thomas.

Dengan demikian, jam kerja bisa dimulai pukul 08.00. Alasannya, matahari sudah terbit di kawasan barat, tengah, dan timur. Ketika siang, waktu tambahan istirahat dengan salat Zuhur tidak perlu berubah, baik untuk penduduk yang tinggal di barat, tengah, maupun timur.

Pemerintah berencana menyatukan zona waktu dari semula tiga menjadi satu. Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa, penyatuan ini akan menghemat keuangan negara dan secara ekonomi mendatangkan keuntungan. "Ada penelitian yang menyatakan penyatuan zona waktu menjadikan pengaturan lebih mudah sehingga bisa memangkas biaya hingga triliunan rupiah," kata Hatta kemarin.

rempong yang absurd

#Ga ada yang lebih istimewa dari de rempong & keluarga absurd#
*Ga bisa nentuin juga yang mana yang lebih penting di antara keduanya*
#Dua-duanya punya ciri khas sendiri, dan dua-duanya punya cara sendiri buat bikin gw ketawa#


persahabatan bagai kepompong
mengubah ulat menjadi kupu-kupu
persahabatan bagai kepompong
hal yang tak mudah berubah jadi indah
persahabatan bagai kepompong
maklumi teman hadapi perbedaan


 I am lucky because had friends like them _Maret 2012_

De Rempong


De Rempong #10tahunsilam

beginilah cara gw ketemu sama mereka:
Rizka:
R: "Reka, Reka....."
gatau deh nih cewe manggil sapa, yang jelas waktu itu gw tetep nyelonong  aja di depan dia tanpa liat kanan kiri kaya orang mw nyebrang sampe akhirnya dia nepok bahu gw sambil nunjukin muka galau dan bilang: "ihh, Reka sombong bgt sihh, daritadi dipanggil ga nengok2"
Gw: "nama gw bukan Reka" -_____-

Taufik:
Sekelas dan duduknya deketan, maka terpaksa gw kenalan sama dia....
"nama gw Taufik",
"nama gw Phina"
"ohh, Adol..."
-_______- *so ngakarab so ngasik bgt sih orang*

Dedi:
sebelumnya gw kasih CAUTION dulu ---> ga perlu bingung kenapa gw bisa denger percakapan dia ma temen gw yang lagi ngomongin gw, karena suaranya emg ga perlu diragukan.. toa kalah, mic apalagi. udah pernah teruji waktu ulangan di sekolah, ketauan contek2an gara2 dy bisik2 pake setengah suaranya dy (itu baru setengah suara, blm ngobrol biasa), dan padahal gw duduk paling pojok, paling belakang, paling jauh dari meja guru....
tmn gw: "eh, pilih Adolphina yaa jadi ketua kelas"
D: "siapa tuh, gw ga kenal, gw mw pilih Rangga"
tmn gw: *nyelonong*
gw: #JLEBBB

Keluarga Absurd

Keluarga Absurd #7tahunsilam
"Gw ketemu mereka dari hari pertama kuliah....sebagai mahasiswa yang masih belom punya temen satu pun, pasti ngerasa syokk (belajar gaul dikit) ketemu orang2 aneh kya gini:

Delita: "eh liat deh tangan gw, jadi gede gini...gara2 makan mie tektek tiap mlm". gitu deh pertemuan pertama gw ma dia. 7 hari berturut-turut atau mungkin lebih, gw diwarnai dengan cerita "mie tek-tek" dan dengan urutan kata-kata yang sama; seputar nyeselnya dy makan mie tek-tek tiap malem, penyebab bentuk badannya yang mulai berubah, dan nasihat-nasihat (yang kadang males banget buat didengerin) tentang pengalaman pahitnya bersama mie tek-tek tak bersalah itu.

destia:  awalnya gw mikir klo dia bener2 ramah dan supel. karena dihari pertama kuliah aja, dia udah berani nulis nama dan nomor teleponnya di depan kelas dengan tanpa ragu2. GEDE BANGET tu tulisan sampe mata yang minusnya tak terhingga aja bisa baca dengan jelas tanpa harus pake kaca mata. tentang suaranya, bisa dibilang cempreng dan satu oktaf lebih tinggi dari pada mpok Nori tapi dengan PD dia nanyain satu-satu nomor telepon anak-anak.
tapi apa daya, lain ladang lain belalang; bukan nomor telepon yang pertama kali pengen dy tahu, tetapi jenis provider apa yang dipake. dan gw selaku pengguna 0812 jelas aja ga masuk nominasi dy sebagai target yang bakal dy smsin nanti mlm, karena cuma 0856 dengan 100 bonus smsnya itu yang dicari.

haya: dibilang tomboy, ga juga sihh karena dy pake jilbab. tapi dibilang kalem apalagi feminim, pasti banyak orang yg ga terima...colekannya itu, bisa bikin lo ngentek sampe seminggu (itu baru colekan, apalagi klo digebog beneran). tapi diantara kita semua, pemikiran dy yg paling mendekati dewasa, makanya klo masalah2 yang complicated, kita semua pasti cerita ke dy.


Oen: yang khas dari dy itu: setelan celana jeans belel mendekati sobek, kaos oblong item atau putih, sepatu converse yang kayanya jarang dicuci, tas gemblok, rambut dikuncir (klo yang ini udah pasti). ga banyak keanehan dy yg bisa diceritain, karena (mungkin) dy adalah satu2nya orang "waras" dikeluarga Absurd. dy tempat curhat yg baik dan ga pernah punya pikiran pengen ngerjain sesama teman (ga kya delita, destia, atau gw).

Yuli: jangan tanya soal ketangkasan ma dy; dy bisa lho jalan berkilo-kilo ditengah hari bolong sebelum perut terisi dan tanpa minum juga tanpa lelah serta tanpa ngeluh. jangan tanya juga soal cobaan, seberat apa pun dy selalu bisa ngatasin dengan (keliatan) santai......

14 Mar 2012

When You Believe

Many nights we’ve prayed
With no proof anyone could hear
In our hearts a hopeful song
We barely understood
Now we are not afraid
Although we know there’s much to fear
We were moving mountains long
Before we knew we could


There can be miracles, when you believe
Though hope is frail, it’s hard to kill
Who knows what miracles you can achieve
When you believe, somehow you will
You will when you believe

In this time of fear
When prayers so often prove in vain
Hope seems like the summer birds
To swiftly flown away
Yet now I’m standing here
My heart’s so full I can’t explain
Seeking faith and speaking words
I never thought I’d say
There can be miracles, when you believe
Though hope is frail, it’s hard to kill
Who knows what miracles you can achieve
When you believe, somehow you will
You will when you believe
They don’t always happen when you ask
(Oh)
And it’s easy to give in to your fears
(Oh…Ohhhh)
But when you’re blinded by your pain
Can’t see your way straight through the rain
Small but still, resilient voice
Says love is the relief
(Ohhh)
There can be miracles
(Miracles)
When you believe
(Lord, when you believe)
Though hope is frail
(Though hope is frail)
It’s hard to kill
(Hard to kill, Ohhh)
Who knows what miracles,you can achieve
When you believe, somehow you will (somehow, somehow, somehow)
somehow you will
You will when you believe
You will when you
You will when you believe
Just believe…in your heart
Just believe
You will when you believeeeeeeeeeee

iseng nge-gombal

Cowo: kamu tau ga slogannya Sailormoon?
Cewe: tau, dengan kekuatan bulan akan menghukummu kan??
Cowo: iya, kalo slogan aku, dengan kekuatan cinta akan meminangmu

Cowo: besok kita rontgen yaa?
Cewe: buat apa??!!
Cowo: supaya aku yakin klo kamu itu tulang rusuk aku

Cowo: kamu tau ga kenapa kopi itu pahit?
Cewe: ga
Cowo: karena manisnya ada di wajah kamu

Cewe: iihh, kenapa sih bis luar kota itu gede2 bgt??
Cowo: karena kalo sedan, yaa pastinya mobil pengantin buat kita

Cowo: kamu tuh Rexona banget yah??
Cewe: apa tuh?
Cowo: setia setiap saat

Cewe: kamu sakit apa?
Cowo: diabetes
Cewe: ko bisa?
Cowo: soalnya tiap hari aku ngeliatin muka kamu yang manis

Cowo: kamu tau ga, tanggal 28 oktober itu diperingati utk hari apa?
Cewe: tau donk, hari sumpah pemuda
Cowo: tahun depan kita peringati jadi hari sumpah sehidup semati kita ya?

Pray in the Night

God,
if You give me some trouble, please let me meet someone special to share.

Karsono Hadi Saputra

INI MALAM

ini malam
rinduku menggantikan kehadiranku
mengajakmu menatap hitamnya langit
dan menjejaki sepi
ini malam
kuharap bayangmu datang
menemaniku menghitung sepi
dan menunggu datangnya matahari


RINDUKU KUSUT MASAI

rinduku kusut masai
terlempar dari beranda rumahmu
kau bilang tak memerlukannya lagi
aneh!
bukankah kau mengundangnya sepekan lalu



RINDU TAK BERTEGUR SAPA

lama rindu kita tak bertegur sapa
padahal tak ada sengketa
atau, mungkin sejenak perlu jeda
maka biarkan apa adanya
karena cuma matahari yang bisa memaksa
: rindu berpagut, atau
rindu terburai


RINDUKU DAN BAYANGMU

kusimpan rindu dan bayangmu di tas punggung, dan kubawa ke mana pun aku pergi, agar dapat kucumbu kapan pun aku mau


RINDU BERSIMPANG JALAN

aku setuju rindu ini cuma milik kita
tetapi rindu yang kemarin kukirim, pulang dengan tangan hampa
adakah kau sengaja tak mengirim pesan, atau
rindu kita bersimpang jalan



RINDUKU TERSURUK

rinduku menyibak malam
menabrak pintu rumahmu
terpelanting, dan rebah
rinduku tersuruk di rumpun ilalang kering, tercabik2
dan, selamat jalan
mudah2an mimpimu lebih indah



KUTUANG RINDU

kutuang rindu di cawan cintamu
agar kau selalu bisa berkaca
bahwa aku tetap menantimu
di batas waktu yang kita sepakati
berdua


KUTIMANG RINDU

kutimang rindu di reruntuhan asa
saat kau tolak anyelir di penghujung senja
ini rindu, mesti kutelan dalam
supaya tak menggelayuti atau melibatku
sebab, malam masih panjang
dan aku harus kembali menghitung bintang
 
 
 
RINDUKU
 
rinduku membakar langit mencolok bintang
tapi tak jua menyentuh langit2 hatimu
dan,
kupendam rinduku dalam2
sampai pintumu tebuka untuk salamku
 
 
PURWAWACANA-RINDU MENYIBAK MALAM
 
malam menjemput sepi
sepi menjemput rindu
dan rindu itu
menggairahkan sekaligus membosankan
mengasyikkan sekaligus menyebalkan
kebahagiaan sekaligus penderitaan
pemuliaan sekaligus perbudakan
maka